Header Ads

Header ADS

Rasa Dari Ufuk Timur

Gambar oleh 🌼Christel🌼 dari Pixabay

Karya : Niken Febriyati

NGELONG.MY.ID. Di ufuk timur, matahari belum tampak. Udara pada pagi hari terasa dingin. Alam pun masih diselimuti embun pagi. Biarpun hari minggu aku harus berusaha membuka mata dan terbangun dari tempat tidur,  seorang anak mengayuh sepedannya ditengah jalan yang masih lengang.

Siapakah gerangan anak itu ? ia adalah seorang penjual roti yang berkeliling menaiki sepeda, yang bernama putri. Putri anak yatim piatu yang telah ditinggalkan oleh orang tuanya sejak ia berumur 14 tahun, orang tua nya meninggal karena mengalami kecelakaan hanya putri yang selamat dari kecelakaan tersebut. sejak itu ia sudah hidup mandiri karena banyak dari keluarga orang tuanya yang tidak memperdulikannya.

 Putri tidak seperti teman-teman nya yang lain bisa bersenang-senang bermain ia juga harus putus sekolah kls 3 smp mencari uang untuk makan dirinya sendiri.

Menjelang pukul 9 pagi , ia telah sampai ditempat agen roti dari beberapa toko.

“ Ambil beberapa bal atau bungkus rotinya put?”  Tanya bu susi.

 “seperti biasa bu 10 bal saja?” jawab putri.

 Bu susi mengambil langsung sejumlah bungkusan roti . setelah diberikan, ia pun langsung berangkat.

Ia pun langsung berkeliling sambil berteriak ‘roti, roti, rotinya bu pak’

Seorang ibu memanggil “Nak, roti” ia pun berhenti dan bertanya “ ibu  mau beli roti berapa?” Tanya putri.

Ibu menjawab” berapaan ini nak?”  Ini harga satu bungkus nya Rp 1.000  kalo satu balnya Rp 10.000 bu, jawab putri. Akhirnya ibu itu pun membeli beberapa bal roti putri pun sangat senang baru pagi sudah mendapatkan uang Rp 35.000,

 ia pun lanjut berkeliling lagi ia sangat terkejut karena di depan nya  ada yang menstopkan sepedanya , 2 laki-laki yang berusia sekitar 15 tahun, ia pun turun dari sepedanya dan berhenti.

 

Putri bertanya “ ada apa ini kak saya mau berjualan”, laki-laki itu berseru “sini uangmu berikan kepada kami”.

 Putri kaget ternyata  2 laki-laki itu ingin memalaknya. Ia  pun merasa takut, laki-laki itu pun memaksa putri hingga putri terjatuh sampai ia berteriak mintak tolong. Beberapa warga datang membuat kedua laki-laki itu kabur. Akhirnya putri baik-baik saja ia berterima kasih dan melanjutkan jualannya .

Menjelang siang hari  terdengar suara azan , ia langsung mencari masjid untuk shalat dhzuhur , setelah beberapa menit selesai shalat dzuhur ia melihat ada nenek yang sepertinya kelelahan, dengan pakaian yang tidak wajar.

Ia langsung mendatangi dan bertanya “ ada apa nek?” Tanya putri.

Nenek sangat capek lelah cu, karna belum makan 2 hari, jawab nenek dengan mengeluh.

Putri merasa kasian ia pun mengambil beberapa bungkus roti dan memberikan kepada nenek tersebut, nenek tersebut sangatlah senang dan berteima kasih setelah lama ia mengobrol dengan nenek tersebut ia lanjut  berjualan.

Setelah beberapa jam berkeliling ia merasa lapar segera ia mencari makan , ada warung nasi ia langsung membelinya dan di makan ditempat dengan lahap , setelah  kenyang ia langsung pulang kerumah walaupun beberapa bungkus roti tidak terjual habis,

Seketika di perjalanan kearah rumahnya,

putri sedang mengacu sepedanya, tiba-tiba ia dikejutkan dengan sebuah benda. Benda tersebut adalah sebuah bungkusan plastic berwarna hitam. Putri sangat takut dan bergemetaran, ia pun mengambilnya.

Berkata dalam hatinya “benda apakah itu?” ia ragu-ragu dan penasaran apa isi dari kantung tersebut akhirnya ia membuka bungkusan tersebut dan dilihat ternyata ada kardus didalamnya, setelah membuka kardus tersebut ia terkejut ada banyak perhiasaan emas. . “Milik siapa, ya?” putri membolak balik cincin dan kalung yang ada di dalam kardus. Ia makin terperanjat lagi karena ada kartu kredit didalamnya,

“Lho…. Ini kan milik pak samsul, Kasian sekali pak samsul rupanya ia sedang kehilangan barang atau kecuriaan yah?” Gumamnya dalam hati.

Tenyata yang di perkirakan putri itu memang benar. Rumah pak Samsul telah kemasukan maling tadi malam pukul 02.25. karena pencuri tersebut buru-buru , bungkusan perhisaan emas yang telah dicuri terjatuh.

 

 Putri pun langsung kerumah pak samsul dan segera memberitahukannya. Betapa senang nya pak samsul karena perhiasaan milik istri dan anak perempuannya telah kembali. Ia sangat bersyukur , perhisaan itu jatuh ke tangan orang yang jujur.

“putri terima kasih banyak untng saja perhiasaan tersebut dapat ditemukan dengan orang yang jujur seperti kamu, nak?” bilang pak samsul

“ iyah pak sama-sama putri juga bahagia bisa membantu bapak” jawab putri dengan senang hati.

“Sebagai ucapan terimakasih bapak kepada putri, bapak akan memberikan modal untuk putri membuka toko roti” seru pak samsul

“ yah nak putri, putri jangan khawatir karna yang akan membantu putri membuka usaha tersebut juga ibu tapi atas nama toko putri?” seru istri pak samsul

“ sujud syukur putri pak buk  terima kasih banyak” jawab putri dengan penuh kebahagiaan.

Setelah lama ngobrol putri pun diantar pulang dengan pak samsul, sampai dirumah putri pak samsul sangat terkejut karna ia tidak pernah tau kalau rumah putri hanya sebuah gubuk kecik yang mau rubuh ia sangat prihatin dengan keadaan putri pak samsul pun menyurh putri untuk tinggal bersamanya.

“ putri dimana orang tuamu kenapa kamu yang bekerja” Tanya pak samsul

“Orang tua ku sudah tidak ada lagi pak aku di rumah ini tinggal sendiri dengan mencari makan menggunakan sepeda menjual roti”

bertapa terkejutnya pak samsul sambil memeluk putri dengan rasa prihatin, pak samsul pun mengusulkan dengan istrinya kalau putri akan di angkat menjadi anak mereka dengan senang hati istrinya pun setuju karna anak mereka sudah menikah dan laki-laki semua.

Putri menangis memeluk pak samsul dan istrinya bertapa bahagia nya ia setelah di angkat menjadi anak pak  samsul.

Tidak banyak yang  di ucapkan ia hanya berterima kasih.

Malam itu ia langsung berkemas pergi meniggalkan rumah lamanya pindah kerumah pak samsul dan istrinya.

Putri tidak ingin menjual rumahnya tersebut karena begitu banyak kenangan bersama orang tua kandungnya.

Setelah lama tinggal bersama pak samsul dan istrinya ia bisa lanjut sekolah seperti teman-temanya  tidak terasa ia sudah masuk sekolah 1 sma, Kini  putri tidak lagi mengayuh sepedanya  untuk menjual roti. Ia cukup menunggu pembeli  datang dan berbelanja bahan roti. Sedangkan untuk mengantar atau mengirim ia tidak perlu repot-repot ia cukup memanggil karyawan atau kurier di toko tersebut.

Ada pun yang terjadi di kehidupan putri harus banyak dicontohkan karena sikap jujur dan peduli terhadap sesama manusia

Banyak dari kita tidak pernah bersyukur dengan keadaan yang sudah ditakdirkan oleh Allah kita sebagai hambanya hanya bisa menjalaninya.

                                                              

TAMAT

#cerpen #cerbung

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.